Kanada terkenal dengan pemandangan alam-nya yang indah dan terawat dengan baik. Bahkan sampai saat ini ada lebih dari 40 taman nasional yang tersebar di seluruh Kanada. Salah satu yang cukup dikenal dan merupakan taman national tertua di Kanada adalah Banff National Park (Taman Nasional Banff) di Alberta.

Akhir tahun 2018 saya berkesempatan untuk mengunjungi taman nasional yang ada sejak tahun 1885 ini. Kami mengawali perjalanan dari Calgary dengan menggunakan mobil sewaan yang dikendarai oleh kakak saya yang memang sudah cukup sering pergi ke Banff. Perjalanan Calgary – Banff memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit.

Menjadi navigator selama perjalanan

Duduk memandang Lake Minnewanka

Tujuan pertama kami adalah Lake Minnewanka yang terletak sekitar 5 km dari kota Banff. Lebih dari 100 abad, lokasi di sekitar lokasi awal Lake Minnewanka adalah tempat berburu dan berkemah yang sangat strategis. Penduduk setempat sangat menghormati dan takut kepada roh penunggu danau sehingga diberi nama “Minn-waki” yang artinya “Water of The Spirits (Air Para Roh)” .

Sebagian dari danau ini dulunya adalah sebuah kota tempat berlibur yang sangat digemari di akhir 1800an bernama Minnewanka Landing. Namun karena pembangunan dam di thn 1912 dan 1941, kota ini tenggelam. Saat ini pemandangan kota di bawah air ini masih bisa dilihat oleh para penyelam. Tapi untuk yang tidak ingin menyelam, pemandangan di atas air juga tidak kalah indah dan jika berutung, kita juga dapat melihat Northern Light di area ini pada musim dingin.

Karena kami datang di musim gugur maka kami hanya dapat menikmati keindahan sambil berfoto saja karena akan sangat dingin kalau kami naik kapal mengelilingi danau. Namun di musim panas, lebih banyak kegiatan yang dapat dilakukan seperti hiking, menyelam, memancing, naik kapal, dan lainnya.

Lake Louise

Di atas Lake Louise yang membeku

Setelah puas mengagumi Lake Minnewanka, kami melanjutkan perjalanan menuju Lake Louise. Sebelum sampai di Kanada, bapak saya sudah memesan bahwa kami harus ke Lake Louise karena beliau sering melihat foto keindahan danau ini di beberapa publikasi mengenai Banff.

Danau ini diberi nama seperti anak ke-empat dari Ratu Victoria yang juga istri dari Gubernur Jendral Kanada (Marquess of Lorne) yaitu Putri Louise Caroline Alberta.

Di musim panas, biasanya banyak pengunjung yang menikmati keindahan alam dengan naik kayak atau kano. Namun saat kami datang, air danau sudah beku dan bahkan kami bisa berjalan di atasnya dengan sangat mudah. Saat itu udara sudah mencapai -7 derajat celcius walaupun sebenarnya masih musim gugur.

https://www.instagram.com/p/BHfm744DX2Z/?utm_source=ig_web_button_share_sheet
Lake Louise saat tidak beku (musim panas & musim semi)

Berfoto dengan latar belakang Hotel Fairmont

Sebenarnya sore itu saya masih ingin berfoto di atas danau namun ditolak mentah-mentah oleh bapak saya yang sudah kedinginan. Bahkan ibu dan saudara saya yang lain sudah terlebih dahulu menghangatkan diri dengan minum cokelat panas dan makan sup di hotel Fairmont.

Di dekat Lake Louise ada juga danau bernama Moraine Lake yang cukup dikenal di dunia salah satunya adalah sebagai login screen Windows 10. Namun sayangnya saat kami kesana, Moraine Lake tutup karena medannya cukup berbahaya di cuaca dingin.

Peyto Lake

Salah satu danau yang paling sering dipromosikan oleh kakak saya adalah Peyto Lake. Karena pemandangan Peyto Lake yang dilihat dari Bow Summit memang indah. Sehingga Peyto Lake langsung masuk daftar kunjungan utama.

https://www.instagram.com/p/Bs6gh4Pg9GC/?utm_source=ig_web_copy_link

Karena untuk menuju Bow Summit kami jalan kaki maka harus menyewa winter boots (sepatu musim dingin) untuk ayah saya, sedangkan saya dan yang lain memang sudah beli di Calgary. Biaya sewanya ternyata tidak mahal, hanya CAD 10 per hari (sekitar Rp.110.000,-). Penyewaan sepatu, alat ski dan peralatan musim dingin lainnya bisa dengan mudah ditemukan di kota Banff dengan biaya penyewaan yang terjangkau.

Kami semua sudah siap tempur! Bertempur dengan salju dan angin. Ternyata, saat sampai di lokasi, temperaturnya adalah -13 derajat celcius. Semua perlengkapan kami kurang. Jaket berwarna cerah yang cantik untuk difoto harus dikorbankan. Saya akhirnya memakai jaket tebal dengan ukuran besar milik salah satu saudara. Lupakan semua keinginan berfoto cantik.

Jalan setapak yang biasa dilewati oleh kakak saya ternyata ditutup sehingga kami harus melalui jalan lain yang lebih menanjak. Beberapa menit pertama kami masih bersemangat jalan sambil berfoto. Namun karena salju yang sangat tebal dan udara yang dingin, kami tidak bisa berjalan dengan cepat. Lalu kakak saya berjalan lebih cepat untuk melihat seberapa jauh lagi kami harus berjalan dan memang masih jauh dengan jalan yang semakin menanjak.

Beristirahat sejenak di perjalanan

Akhirnya setelah 15 menit, kami memutuskan putar balik dan kembali ke mobil. Angin semakin lama semakin kencang, belum lagi kalau kami berhasil sampai di puncak, kami harus berjalan jauh kembali ke mobil.

Jaket yang saya pakai ternyata cukup bisa menahan dinginnya udara. Namun bagian wajah saya masih sangat kedinginan. Akhirnya sesekali saya menggunakan hotpack (yang seharusnya untuk tangan) di hidung saya yang sudah hampir mati rasa. Cukup bisa mengurangi dingin.

Bow Lake

Setelah cukup kecewa karena tidak berhasil melihat Peyto Lake, kami melanjutkan perjalanan ke Bow Lake tanpa ekspektasi apapun. Ternyata tidak kalah indah! Ditambah dengan timing kami yang sangat tepat yaitu saat matahari hampir terbenam yang menambah keindahan pemandangan.

Saat kami datang, sebagian besar danau sudah membeku sehingga kami bisa berjalan di atasnya. Namun berbeda dengan Lake Louise yang cukup banyak didatangi turis, Bow Lake ini sangat sepi. Hanya keluarga kami saja yang ada saat itu. Sehingga kami kurang berani untuk berjalan terlalu jauh di atas danau, takut jika ada bagian yang masih belum beku.

Di samping danau ada sebuah penginapan bersejarah milik keluarga Simpson yang dibangun berdasarkan cita-cita Jimmy Simpson saat berkemah di Bow Lake tahun 1989 yaitu “membangun rumah disini”. Penginpan bernama Num-Ti-Jah Lodge itu sudah berdiri sejak 1950 dan sampai saat ini masih beroperasi. Sayangnya saat kami kesana, penginapan sedang tutup.

Natural Bridge

Walaupun Natural Bridge sudah masuk area Yoho National Park di British Colombia, tapi karena tidak jauh dari Banff National Park maka kami sempatkan datang.

Natural Bridge atau Jembatan Alam sebenarnya adalah formasi bebatuan yang terbentang di sepanjang sungai Kicking Horse. Bentuk national bridge yang sekarang ini dipengaruhi oleh erosi air sungai dan dulunya adalah sebuah air terjun.

Natural Bridge

Di atas Emerald Lake

Saat kami di danau tersebut sayangnya danau sudah membeku. Namun tidak mengurangi keindahan yang tenang disana. Setiap sudut terlihat seperti pemandangan di negeri dongeng.

Pejalanan beberapa hari di Banff National Park & sekitar terasa sangat singkat walaupun yang kami kunjungi mayoritas adalah danau-danau saja. Namun ternyata setiap danau memiliki daya tarik tersendiri. Lain kali memang perlu datang di musim lainnya untuk melihat pemandangan yang berbeda.

1 thought on “Menelusuri Indahnya Banff National Park

  1. Wahhh…terlihat kakaknya cantik dan cerdas. Selain juga pandai membuat intinerary. Saya mau kenalan sama kakaknya! -Jaehwan-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

%d bloggers like this: