Yerusalem merupakan salah satu kota tertua di dunia yang menjadi tempat suci bagi agama Yahudi, Kristen dan Islam. Kota ini terdiri dari Yerusalem lama yang dikelilingi oleh tembok tebal dan tinggi layaknya kota kuno sedangkan Yerusalem baru adalah kota besar modern pada umumnya. Saya pribadi lebih menyukai Yerusalem lama karena memang hampir semua tempat ziarah berada di area ini. Saat kami ber-ziarah di Tanah Suci, kami berhasil mengunjungi beberapa lokasi ziarah yang menarik dan sayang sekali untuk dilewatkan di Yerusalem.

1. Gereja Makam Kudus (Church of the Holy Sepulchre)

Gereja yang berada di Bukit Tengkorak atau Bukit Kalvari ini merupakan tempat peristirahatan Yesus terakhir sebelum akhirnya bangkit dan naik ke surga. Saat memasuki Gereja, kita langsung disambut oleh Batu Pengurapan, tempat mayat Yesus diurapi.

batu tempat pengurapan Yesus

Tak jauh dari situ ada tangga untuk naik ke Golgota yang adalah tempat Yesus disalibkan dan di lokasi itu dibangun Kapel Golgota yang dibagi 2 menjadi bagian Katolik dan Ortodox dengan altar masing-masing.

altar di atas tempat salib Yesus pernah berdiri

Saat masuk lebih dalam, kita bisa melihat sebuah ruangan bulat dengan bangunan kubah tinggi di tengahnya yang dinamakan rotunda dan di dalamnya adalah Kubur Suci Yesus. Di dalam rotunda terdapat 2 kapel yaitu Kapel Malaikat, berisi batu yang konon adalah batu penutup kubur Yesus yang digulingka oleh Malaikat. Sedangkan kapel kedua adalah Kapel Kubur Suci yang adalah tempat Yesus pernah dikubur dengan bertuliskan “Dia tidak ada lagi disini, Dia telah bangkit”. Karena kubur itu memang kosong dan Yesus telah bangkit.

rotunda

Gereja Kubur Suci adalah tempat yang sangat penting untuk umat Kristiani sehingga dimiliki bersama oleh 6 denominasi Kristen (Gereja Ortodoks Yunani, Gereja Katolik Roma, Gereja Ortodoks Armenia, Gereja Koptik, Gereja Ortodoks Siria dan Gereja Etiopia) dan masing-masing memiliki altar dan kapel sendiri.

Hal yang menarik adalah bahwa pemegang kunci Gereja Kubur Suci adalah keluarga Muslim.

2. Tembok Ratapan (The Wailing Wall)

Tembok Ratapan atau yang sering juga disebut Tembok Barat merupakan peninggalan dari Bait Allah Kedua yang masih tersisa. Bagi orang Yahudi, area di depan Tembok Ratapan itu memiliki status yang sama dengan Sinagoga (tempat ibadah Yahudi) sehingga siapapun yang datang harus menggunakan pakaian suci yaitu pakaian sopan seperti rok/celana panjang sebetis dan baju dengan lengan panjang untuk wanita, sedangkan lelaki harus memakai topi atau tutup kepala.

Sampai saat ini orang Yahudi tetap berdoa di depan Tembok Ratapan untuk memperingati hancurnya Bait Allah, bahkan tidak sedikit yang berdoa sampai menangis. Cara mereka berdoa pun cukup unik yaitu dengan berdiri dan menggerak-gerakkan badannya ke depan karena menurut Kitab Suci mereka, berdoa bukan hanya dengan mulut tapi juga seluruh jiwa dan raga.

di depan Tembok Ratapan

3. Basilika Sarkat Maut/Balisika Segala Bangsa (Church of All Nations)

Gereja Katolik yang berada di Bukit Zaitun, di sebelah Taman Getsemani ini diyakini adalah tempat Yesus berdoa sebelum ia didatangi oleh Yudas Iskariot dan akhirnya ditangkap oleh tentara Romawi.

Taman Getsemani

Untuk menuju Gereja, kita harus melewati taman yang ditumbuhi pohon zaitun yang umurnya sudah beratus-ratus tahun. Bahkan konon ada yang memang sudah ada sejak jaman Yesus.

berfoto dengan background Taman Getsemani yang dipenuhi pohon zaitun

Selain dinamakan “Basilika Sakrat Maut” (Basilica of The Agony), Gereja ini juga dikenal sebagai “Basilika Segala Bangsa” karena ada 12 negara yang membiayai pembangunan Gereja ini di tahun 1919 – 1924 yaitu Argentina, Chile, Brazil, Mexico, Italia, Perancis, Spanyol, Inggris, Belgia, Kanada, Jerman, dan Amerika Serikat. Irlandia, Hungaria, dan Polandia menyumbang hiasan mozaik. Sedangkan Australia menyumbang mahkota yang mengelilingi batu tempat Yesus berdoa.

bagian depan Balisika Segala Bangsa

Walaupun merupakan Gereja Katolik Roma, namun umat Kristiani lainnya tetap dapat berdoa disini karena disediakan sebuah altar terbuka dimana mereka bisa menyelenggakan kebaktian, misa, dan doa lainnya.

Pada dasarnya di Gereja ini, semua pengikut Kristus diberikan kebebasan untuk berdoa kepadaNya dan memuji namaNya dengan cara  masing-masing.

4. Jalan Sengsara (Via Dolorosa)

Via Dolorosa merupakan rute perjalanan sengsara Yesus saat berjalan memanggul salib di kota tua Yerusalem. Sesuai dengan Ibadah Jalan Salib yang biasa dilakukan oleh umat Kristiani, ada 14 pemberhentian di sepanjang jalan tersebut. Namun karena Via Dolorosa merupakan jalanan yang masih aktif digunakan, ada kalanya sulit menemukan beberapa pemberhentian karena tulisan tertutup oleh dagangan atau papan pengumuman.

suasana Via Dolorosa
pemberhentian ke-8 dengan petunjuk yang sangat kecil dan hampir terlewat

Saat ini banyak informasi di internet mengenai penjelasan lokasi masing-masing pemberhentian. Namun tidak perlu bingung karena ada banyak sekali kelompok tur (dari berbagai negara) yang melakukan jalan salib dan kita bisa langsung mengikuti di belakang. Ada kelompok yang berjalan dengan santai layaknya tur biasa, dengan dijelaskan masing-masing lokasi, ada juga yang benar-benar melakukan ibadah Jalan Salib lengkap dengan nyanyian dan doa yang sesuai untuk setiap pemberhentian (bahkan ada yang sambil membawa salib besar).

Peziarah yang ibadah Jalan Salib sambil membawa salib besar

Saya dan Bapak Ibu melakukan jalan salib ini dengan santai dan sesekali berdoa bersama. Namun saat kami lelah, kami juga menyempatkan diri untuk duduk sambil makan dan minum di warung makan setempat.

beristirahat sejenak

Yang pasti jika datang ke Via Dolorosa agak siang/sore, jangan harap bisa melakukan ibadah Jalan Salib dalam suasana sunyi dan khusyuk seperti layaknya di Gereja pada umumnya. Karena suasana di tempat itu sangat hiruk pikuk.

5. Gereja Dominus Flevit (Gereja Tuhan Menangis)

Gereja dengan puncak menara berbentuk air mata ini adalah tempat dimana Yesus menangis saat melihat kota Yerusalem karena semua yang indah itu akan hancur berantakan.

Dari Gereja ini kita bisa melihat pemandangan luas dan indah dari kota tua Yerusalem.

6. Gereja Bapa Kami (Church of Pater Noster)

Seperti namanya, Gereja ini dipercaya adalah tempat Yesus mengajarkan doa “Bapa Kami” kepada para Rasul (Matius 6:9-13). Lokasi Gereja berada di Bukit Zaitun dan merupakan tempat dimana Yesus biasa menyendiri dan berdoa kepada BapaNya.

Gereja ini merupakan bagian dari biara Karmelit yang dibangun tahun 1875 oleh seorang bangsawan Perancis bernama Putri Aurelia Bossi de la Tour d’Auvergne. Walaupun Gereja Bapa Kami pertama sudah pernah dibangun di abad 4 oleh Kasiar Konstatin I atas petunjuk ibunya, St. Helena, namun dihancurkan oleh tentara Persia di tahun 614. Kemudian dibangun kembali oleh para Pejuang Perang Salib di tahun 1152 dan hancur saat Jerusalem dikuasai oleh Sultan Saladin di tahun 1187.

Saat ini, Gereja Bapa Kami ini merupakan bangunan tanpa atap dan memiliki jalan menuju sebuah grotto (goa buatan) yang dipercaya adalah lokasi Yesus mengajarkan doa “Bapa Kami”.

Dinding Gereja dipenuhi oleh tulisan doa “Bapa Kami” dalam lebih dari 100 bahasa, salah satunya adalah dalam Bahasa Indonesia.

Saat ini saya baru menuliskan 6 lokasi menarik yang ada di Yerusalem. Lokasi yang lain akan menyusul di Part 2.

1 thought on “11 tempat yang harus dikunjungi di Yerusalem (Part 1)

  1. Jangan ke rotunda pas hari Paskah Orthodox krn bakal berjubel dgn orang2 yg menunggu Api Suci. Although, I the experience will be one of a kind out of this world. (pun intended?)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

%d bloggers like this: